Pedakian Gunung Api Purba (SRS)

10.17 by
Sunday Rorning Story (SRS)
Created by : Slamet Arifin

Pendakian Gunung Api Purba.


        Berawal dari percakapan kecil di kantin. saya dan kedua teman saya,reza dan imam' berniat untuk mengabadikan foto sunrise di puncak gunung api purba,pada minggu pagi. Gunung yang terdapat di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Gunung Nglanggeran adalah gunung api purba berbentuk bongkahan batu raksasa. di puncak gunung api purba,kita dapat menyaksikan matahari terbit dan matahari terbenam,yang mempesona serta gemerlap Jogja di malam hari. akhirnya kita sepakat kumpul pada sabtu malam.  sabtu pukul 22.00, kami semua sudah  berkumpul,ngobrol panjang lebar,tidak terasa waktu menunjukan pukul 02.30. lalu kami bergegas mengemas barang apa saja yang akan kita bawa.Perjalanan nya dari kota Yogyakarta hanyalah memakan waktu kurang dari 1 jam. Di tengah perjalanan,kami sempatkan untuk membeli makanan dan minuman.satu tas penuh kami hanya terisi makanan. ketika sampai lokasi awal pendakian,kita terkejut' karena.kita melihat begitu banyak kendaraan terparkir . dari ujung sampai ujung barisan kendaraan berjejer datang dari berbagai penjuru. Terlihat dari berbagai macam seri plat nomor kendaraan para pendaki yang datang. kami jadi semakin semangat untuk mendaki,dan menanti sunrise di puncak gunung api purba. lima menit pertama pendakian masih terasa menyenangkan,karena lampu masih berjejer menerangi jalur pendakian.saya belum tau bagaimana keadaan atau jalan menuju puncak gunung api purba,karena ini kali pertama saya mendaki gunung api purba. namun setelah itu, tiba tiba  jalur pendakian gelap. kami tidak tau harus berjalan kea rah mana,kami baru sadar bahwa kami tidak siap untuk mendaki gunung dan terkesan menyepelekan jalur pendakian. kita sama sekali tidak membawa alat penerangan,yang kami bawa hanyalah kamera dan makanan. di tengan gelap nya jalur pendakian seseorang dari kami berinisiatif mengeluarkan handphone seluler nya untuk menerangi jalur pendakian. semangat kami kembali pulih,namun di tengah perjalanan'' kami sempat tersesat, oleh karena jalur pendakian yang kami pilih adalah jalur yang salah. kami mendaki di bebatuan terjal dan gelapnya malam. jam masih menunjukan pukul  3:30 dan kami beristirahat sejenak di tempat peristirahatan kedua. selang waktu 7 menit kemudian, kami kembali melanjutkan perjalanan hinga pos terakhir. hah, lega rasanya sudah berada di puncak’pikir kami senang.  


Pukul 06.00
Namun,kami masih belum menemui tenda-tenda penginapan para pendaki.  tepat azan subuh berkumandang dan gemerlap lampu di kota jogja,terlihat sangat-sangat indah dan damai,dari atas gunung. cuaca terasa dingin dan kami mengeluarkan beberapa botol minuman untuk menghangatkan suhu badan. saya sendiri sempat terpeleset beberapa kali karena kondisi jalan yang lembab dan cukup licin  dan saya hampir tersungkur ke jurang, untunglah teman saya sigap mengayunkan tanganya. itu semua  karena saya memakai sepatu sneakers yang pada dasarnya sepatu ini sangat tidak cocok untuk perjalanan di medan yang terjal. akhirnya pagi pun telah tiba waktu menunjukan pukul 06.00 namun kami bingung karena tidak ada tanda tanda munculnya matahari. tiba-tiba Seseorang dari pendaki turun dari tempat yang lebih tinggi dan menghampiri kami lalu berkata, mas' kalau mau liat matahari' naik lagi mas. disana baru kelihatan. oh ya mas, ucap kami serempak. dan tanpa menunggu lebih lama lagi, kami segera menuju ke atas, perjalanan kita lanjutkan hingga kira-kira kurang lebih memakan waktu 15 menit.sesampainya di puncak yang sebenarnya,kami sedikit kecewa  karena, matahari sudah tinggi’ namun kami tidak ingin membuang waktu lagi, kami segera menyiapkan kamera untuk mengambil gambar dari puncak gunung api purba.


Puncak gunung api purba
         tidak banyak foto yang dapat kami ambil,karena kami pun lupa mengisi batrai kamera.walaupun kami tidak dapat mengabadikan gambar hingga puas, namun kami cukup puas dengan pemandangan yang di gunung api purba ini.setelah kami rasa cukup,kami pun turun dengan rasa senang dan lelah,karena kami juga tidak tidur semalaman.
Ini sebuah pengalaman yang berharga buat saya. dan dari situ saya berfikir, untuk menyipakan segala sesuatunya jika ingin mendaki bukit atau gunung.







0 komentar:

Posting Komentar